Kamis, 02 Maret 2017

Let's Start Talking About LIFE! : Hidup Bagaikan Uap, Sebentar Saja Lalu Hilang

Today we lost someone very dear to us.

Dia adalah kakak tingkatku di kampus. Jurusan sama, hanya berbeda 1 angkatan.
Terakhir kali aku melihatnya adalah di kelas suatu mata kuliah di mana ia mempresentasikan tugas kelompoknya. Tidak ada yang pernah menyangka ia akan pergi tak terlalu lama setelah itu.

Aku bertanya pada mereka yang sekiranya tahu, apa yang terjadi dengannya malam saat ia masuk UGD. Lalu kubaca kronologis dari mulai kejatuhannya hingga ia dirawat di ICU dan koma sampai saat itu.

Sekejap saja semua itu terjadi. Dan semua yang ia alami membuatku merinding.
Aku meratap dan berdoa. Ya Tuhan, tolong sembuhkan ia.

Namun pagi ini aku mendapat berita kepergiannya. Ada sesuatu yang kusesali tepat sesaat setelah mendengar berita itu.

Ya Tuhan, mengapa aku egois? Meskipun aku tidak mengenalnya dengan baik, namun seharusnya aku bisa memberitahunya hal sederhana ini. Seharusnya aku bisa mengatakan padanya satu hal ini.
Sebelum ia pergi, seharusnya aku punya tugas untuk memberitahukan ini padanya.

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Roma 9:10.

Sesalku tidak terasa membuat air mataku mengalir tanpa henti.
Aku berharap ia tahu bahwa ada Pribadi yang sangat mengasihinya, sangat sangat menyayanginya, sehingga Ia telah mati dan bangkit mengalahkan maut baginya, sebagai tanggungan atas semua dosa dan kesalahannya, dan Ia memurnikannya, supaya ia bisa bersatu dengan-Nya kelak.

Aku hanya bisa berharap, seseorang telah memberitakan dan memperdengarkan hal itu di telinganya barang sekali saja sebelum ia pergi.
Aku hanya bisa berandai, ada yang membisikkan berita sukacita yang dirindukan jiwanya sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Sesalku bahwa itu bukan aku, karena keegoisanku.

Tuhan, ampuni aku.

_________________________________________________________________________________

Teman-teman terkasih, saudara-saudariku di mana pun kalian berada, ada satu hal yang ingin kubagikan kepada kalian malam ini.
Jika kalian membaca tulisanku, sudikah kiranya kalian mengambil sikap hati untuk melayani sesama, dan melakukan tugas kita? Sudikah kiranya kita menekan ego kita dan taat pada tugas yang sudah sepantasnya kita lakukan?

Sebab hidup bagaikan uap, sebentar saja lalu hilang.
Apapun di dunia ini, sia-sia dan akan hilang.
Perjuangkanlah hal yang bernilai di kekekalan.
Lakukanlah hal yang bernilai di mata-Nya, meski itu berarti menyangkal diri sendiri.

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
Matius 28:19

"Tuhan, ampuni aku."