Jumat, 02 November 2012

Let's Start Talking about LIFE! : A Piece of Life Story

Dulu, saya orang yang perfeksionis. Saya selalu berusaha untuk memberi, menjadi, sekaligus melakukan yang terbaik.

Bagi saya, "yang terbaik" adalah di mana tidak ada lagi yang lebih baik dari kita.

Saya sempat berpikir bahwa yang bisa mengubah dunia adalah mereka yang terbaik. Seperti Presiden Obama, Soekarno, Beethoven, dan lain-lain.

Saat itu saya egois dengan khayalan "aku akan mengubah dunia karena aku yang terbaik."

Saya oportunis dengan segala hal berbau glory dan prestasi, sarkastis dengan kehebatan orang lain, dan yang paling buruk adalah saya munafik akan kenyataan bahwa DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT. 

Dulu saya egois. Tapi sekarang saya realistis. Bukan karena menyerah, tapi karena memperjuangkan diri yang lebih baik, yang tidak egois, tidak munafik, dan sadar bahwa tidak ada orang yang sempurna di dunia ini.

Saya sekarang berpikir, setelah saya mencari fakta, bahwa ternyata seorang Presiden Obama suka tidur ga pake kutang, yang kata pertama yang terlintas di pikiran orang pasti "ih apa banget sih tidur telanjang dada".
Seorang Beethoven itu gila khayalan dan ilusi sehingga di akhir hidupnya ia stress, buta, dan tuli sekaligus, tapi di keadaan itulah dia menghasilkan lagu Ode to Joy.
Seorang Soekarno punya banyak istri, dia rajanya poligami, tapi justru dia gak jatuh gara-gara itu, malah jadi naik banget karena support & cinta dari istri-istrinya.

Semua yang saya rasa mengubah dunia, ternyata punya kekurangan, kan?

Saya sekarang cukup tidak bodoh untuk menyadari bahwa guru terbaik juga punya guru yang dulu mengajarinya. 

Bukannya jadi malas untuk menjadi yang terbaik, tapi kita akan jadi lebih baik saat kita paham posisi diri kita dan berjuang sesuai kapasitas kita. Seiring berjuang untuk jadi lebih baik, nantinya toh kita akan bertumbuh dan tumbuh dan tumbuh terus, sampai akhirnya kita bakal jadi yang terbaik.

Saya sadar itu, dan sekarang khayalan realistis saya ada "aku akan mengubah dunia semampuku meskipun aku bukan yang terbaik".

_________________________________________________________________________________

Btw sedikit cerita di atas itu ditulis pas gw masih smp kelas 3 di belakang buku corat coret kosong hehehehehehe. Tapi baru di post sekarang. I'm smiling while reading and re-writing that story cz it feels like listening to the younger me =))

Minggu, 21 Oktober 2012

DEBATE : NSDC Banten 2012

Lagi, di kompetisi ini, mengesampingkan hati demi prestasi...

Karena tahun lalu gw udah turun dan tahu gimana sakit dan gak enaknya turun di kompetisi ini, jadi tahun ini kita mempersiapkan diri untuk menghadapi sejumlah juri-juri yang unik dan beda dari biasanya....

banyak banget tips-tipsnya dari coach kita, sebagai cara untuk 'merebut perhatian' juri-juri unik ini, meskipun harus mengesampingkan kebiasaan kita berdebat dan segala macemnya.

Oiya, di post yang ini, nama juri ga gw kasih tau untuk melindungi privasi pihak yang besangkutan.
Kecuali adju yang sebenarnya yang sudah sepantasnya di post namanya.

Langsung aja, ini rounds yang kita lewatin, sampe SemiFinal.

ROUND 1
Motion : THBT Socio-Enterpreneurship Education Must Be Given at School as Compulsory Subject
Gov : SMA La Tansa Lebak
Opp : SMAN1 Tra
1st - Regina
2nd - Grace
3rd - Deviany
Winning Team : SMAN1 Tra
Juri : Ehm.. you know lah ya
Margin : 6

Di round ini, gw udah siapin respon yang emang jitu banget buat jatohin lawan di hadapan juri guru bahasa inggris. Dan itu berhasil... yakni "gov ga ngasih batasan sama sekali di mana mau nge-apply proposal, di SD atau SMP atau SMA, soalnya kalo di SD ga perlu lah" dan blablabla...
Dan normalnya, adju bakal ngitung itu sebagai respon yang emang bener harusnya keluar.

Eh tapi ini sangat unik sekali.... Gw diketawain sama juri gara-gara respon gw itu dianggep Definition Challenge dan Defchall seharusnya ga boleh dikeluarin di 2nd speaker...

Unik sekali, bukan?

Trus juri juga bilang "seharusnya ga usah di bawa lagi di second speaker itu ya. HAHAHA. Itu kan jadi mengingatkan juri kalau 1st speaker kalian lupa bawa definition challenge nya..."

Gw ngerekam sih komentar-komentar jurinya, entah buat apa nantinya.

Lalu pas kita minta personal assessment, beliau kembali ngetawain gw, sambil bilang, "kalian sepertinya masing-masing belum tau task nya ya. HAHAHA."

Sungguh round yang seru....

ROUND 2
Motion : THBT Political Dynasty Should Be Abolished in Indonesia
Gov : SMAN1 Tangerang
Opp : SMAN8 Tangerang
1st - Faisal
2nd - Stella
3rd - Irene
Winning Team : Sman1tra
Adju : Ka Hudi - Untirta (this is what makes my heart says YESSSS every time I remember this round)
Margin : 2

Tau ga sih... Round ini tuh penuh pergolakan batin... a tremendous one I think... Soalnya, definisi political dynasty tuh kita bingung. Dynasty itu sendiri artinya 'series of ruler belonging on the same family'. Berarti artinya bisa jadi 2 : antara kalo bapaknya gubernur, anaknya ya gubernur, ATAU kalo partai pemenang di pemilu DPR adalah A&B, maka calon presidennya cuma boleh dari partai A dan B, dan jadinya semua-semuanya berasal dari 1 partai tertentu doang.

Nah, tadinya kita milih definisi pertama. Kenapa? Soalnya nguntungin buat gov, soalnya ga selamanya skill anak sama kayak skill bapak, dan unfair buat orang yang skillnya bagus tapi gapunya hubungan darah sama previous leader. Emang sih, di Indonesia gak ada kasus political dynasty dong kalo definisi political dynasty nya kayak gini. Jadi motionnya kok gak merubah status quo, anehnya di situ. Kita berharapnya lawan tidak men-defchall definisi kita kalo pake yang ini, dan kita bisa menang.

Eh tapi... entah kenapa hati ini gamau pake definisi yang jatohnya jadi gak logis... Dan Deviany a.k.a Vivi, temen kita yg kelas X, ngomong, "eh jangan-jangan maksudnya political dynasty itu yang partainya sama kali kak?"
Oh iya yah, itu lebih logis, soalnya itu kan jadinya udah ada di Status Quo Indonesia...
Dengan tebakan Vivi itu, kita jadi kepikiran sama definisi yang kedua.

Tapi... pergolakan batin terjadi lebih dahsyat...
Kalo kita milih definisi pertama, itu bertolak belakang sama etika debat yang udah ada dari sononya.
Kalo milih definisi kedua, itu susah banget ngejelasinnya, dari proses pemilu DPR menghasilkan 2 partai mayoritas, dan partai mayoritas doang yang boleh nyalonin presiden. Dan karena itu partai mayoritas yang otomatis bakal jadi mayoritas di DPR, trus kalo kepilih lagi presidennya dari situ, jadinya semua-semuanya berasal dari 1 partai dan akhirnya bisa dictatorship dsb.
Dan ngejelasin definisi kedua sampe juri bisa nangkep itu susah, tentunya juri di sini adalah... you know who...

Dan sampai pada akhirnya, entah kenapa, meskipun kasus dengan definisi pertama udah mulai dibikin rapi...
Kita ganti ke definisi kedua. Dengan sisa waktu casebuild yang gak banyak lagi. Dan kondisi Vivi yang masih agak blur sama kasusnya.

Kita siap-siap duduk... Dan nunggu jurinya... dan TARAA!!! Muncul seorang -yang tadinya kita kira cuma seorang- guru tapi muda. Dan itu melegakan banget, dengan harapan he will understand our definition, yeah he will.

Kita debat dan entah kenapa gw agak ragu sama sang juri, karena beliau sedikit mencatat. Ada dua perkiraan gw : he really understood and just waited for the debate developing atau he doesn't understand.
Entah kenapa lagi, di round itu, yang tadinya gw udah latihan ngomong super lambat khusus di NSDC ini soalnya takut para jurinya don't catch what we say, gw balik lagi kayak biasa, ngomongnya cepet dan kalap, mungkin gara-gara di kompetisi ini speechnya 5 menit, jadi gw ga pengen kehabisan waktu.

Sampai di situ, gw nyadar kalo entah kenapa di depan juri ini gw gamau pake tips-tips debat khusus NSDC yang bikin speech kita kedengeran abal kalo di depan adju biasa.

Udah, selesai giliran gw.

Dan pas mau di announce siapa winning teamnya, he started it with the general issue.
Tunggu dulu... Gak biasanya juri di NSDC Banten pake struktur pas lagi ngasih assessment. Tapi beliau pake. Dan apalagi, dia ngertiiiii banget semua yang tadi kita omongin, yang kalo juri lain, gw yakin susah banget nerima definisinya, wong gw aja susah ngejelasinnya.
Lanjut ke Clashes... Dan ini aneh lagi, gak biasanya juri nya ngerti ginian nih. Waw.
Dan yang terakhir, beliau ngasih menang ke kita, dengan alasan kasus kita masih stand sampe akhir.
Waw. WAW. WAAAAW.

Is he a debater? A varsity debater, maybe?

Trus gue tulis di buku sambil nyolek Regina, "Gin dia debater! Debateerrr!!" pake tulisan segede bagong.
Si Vivi baca dan ngasih centang gede di samping tulisan itu.
"DIA NGERTI!" tulis gue lagi di buku gue dan gue nengok nengok gak percaya ke arah Egin sama Vivi.

Langsung abis itu, kita nyamperin beliau minta verbal. Beliau ngasih kita menang margin 2, dan ngasih komen bahwa beberapa poin kita masih hanging dan harusnya bisa lebih dalem. Dan kita kurang bukti aja, how bad a dictatorship will be. Waw...

Trus gw nanya, "May I ask for ur name ka?"
Beliau jawab, "Hudi. From Untirta."

WAAAAAW....... Gue refleks ngomong, "Pantesaaaan."
He's a varsity debater. Dan he is what I call the real adju. Karena di kompetisi ini gw ngerasa ada juri, ada adju. Dan kak Hudi adalah satu-satunya adju.... Susah dimengerti yah? Memang.

Abis itu, gue ama temen-temen keluar. Dan di situ tangis gue bener2 meledak, saking senengnya saking bahagianya. Di motion kayak gitu, Tuhan ngasih clue nyuruh kita milih definisi kedua. Dan dengan definisi kayak gitu, Tuhan ngasih adju seorang varsity debater. He's really good and He had prepared anything. Miracle is there WHEN YOU BELIEVE. ;)

QUARTER FINAL
Motion : THW Let Papuans Use Their Right to Self-Determination
Gov : SMAN1 Tangerang
Opp : SMAN2 Tangerang
Winning Team : Sman1tra
Juri : 3 orang bapak-bapak

Margin :1, 1, 2

Ini round yang sungguh emosional... Pertama, pas casebuilding, kita sempet clue-less soal Self Determination yang dimaksud. Kita tadinya bikin kasus bahwa self determination adalah melakukan apa yang mereka inginkan sesuai tradisi mereka even tho itu harm other, misalnya potong jari tiap ada anggota keluarga yang meninggal. Kan itu harmful tapi itu sesuai tradisi, jadinya dibiarin aja. Tapi timbul pertanyaan, kok motionnya gak ngerubah SQ ya. Kan emang SQ nya sekarang juga boleh kok potong jari buat tradisi ini.

Lalu kira-kira 15 menit terakhir, datanglah inspirasi dari mana, yang kita gak kira2. Self Determination adalah keinginan orang Papua buat memerdekakan diri, gaikut jadi bagian RI lagi. Langsung kita rombak arah kasus kita secepat kilat, dan untung jadi kasusnya tepat waktu. Intinya prinsip orang Papua udah beda sama Indonesia, jadinya mereka ngerasa lebih nyaman kalo separate themselves dari Indonesia.

Nah belum lagi, yang bikin lebih emosional, kita harus berhadapan sama saudara kita, yakni SMA 2 Tangerang.

Mana sebelumnya kita harus menyingkirkan saudara kita juga. Rasanya menyedihkan melihat wakil tangerang pelan-pelan jatuh satu persatu di tangan saudara sendiri... Tapi kita ga boleh berhenti di sini aja.

Setelah shake hand sama debaters SMA 2 dan jalan ke pintu, salah satu juri nanya, "What principle do you mean?" Regina jawab, "Mind, culture, and all life principle." Beliau bertanya lagi, "So why didn't you explain it all in your speech? I didn't hear any."

Lalu kita keluar. Di luar, Egin sempet syok karena ditanyain begitu. Dia kira juri akan ngalahin kita dan clue nya adalah dengan nanya kayak gitu. Gue bilang, iya oke itu kesalahan kita kalo gak jelasin itu tapi ga mungkin juga kalah gara-gara itu, toh lawan gak nge-rebutt dengan ngomong prinsip yang kita maksud ga jelas. Meskipun kita emang salah di situ, itupun cuma 1 clash, dan gak menentukan segitunya menang apa kalah. Then we prayed.

Akhirnya pas assessment, satu per satu juri ngasih tau kita komentar mereka.
Pertama, dalam assessment nya, beliau klarifikasi maksud kita dan mekanisme kita. Klarifikasi maksud debater dalam judging assessment. Dengan bertanya, "Did you mean.... Right? So what do you mean?" abis itu Regina jawab what we mean is.... lalu beliau bilang, "Ok, I got it. Just to make sure."
Make sure what we mean in his judging assessment.
Kedua, beliau memberitahukan kekurangan-kekurangan apa saja yang kita punya.
Dan ketiga, semuanya ngasih desisinya, dan ngasih menang ke kita semua.

Thank God....
And I hugged my friend from SMA 2, which is the greatest one in the team for me. Sayang dia 3rd, biasanya jarang diperhitungkan di NSDC Banten dengan juri seperti itu yang menganggap 3rd speaker agak kurang penting...
Alasan ngalahin mereka juga kurang logis sih, maksudnya, meskipun kita menang, tapi kalo seandainya kita kalah dengan alasan yang dikemukakan juri kayak gitu, gw juga ga bakal terima semudah itu...

SEMI FINAL
Motion : THBT Government Should Limit The Ownership Of Vehicle Due to Polution Issue
Gov : SMAN1tra
Opp : SMAN3 Tangsel
Winning Team : SMAN3 Tangsel (SPLIT 2 : 1)
Juri & Adju : 2 orang bapak-bapak & Kak Hudi

Debat ini mungkin below average kalo di debat normal di luar NSDC Banten... soalnya opp nya (maaf) keluar banget dari motion dan gak engange sama kasus Gov, dan jadinya not mutually exclusive argument2 nya.. Nah karena alasan-alasan itu, from the very 1st time, gw percaya banget kalo Ka Hudi as a varsity adju pasti menangin kita, bukannya sombong atau gimana. Cuma yang gw takutin dan bikin gue susah tidur buat nunggu pengumuman besok, gw takut 2 juri lain gak catch kesalahan besar opp itu dan akhirnya ngasih menang ke mereka. Dan beneran, besoknya diumumin mereka yang ke grand final. Trus kita datengin kak Hudi, dan nanya, beliau menangin siapa. Beliau bilang, "I'm with you. Kekurangan kalian masih sama kayak sebelumnya, masih hanging, tapi saya menangin kalian dengan margin 1."
Dari jawaban kak Hudi, gue lega. Berarti secara normal, kita deserve to be in Grandfinal, cuman sayang, secara uniiiik, kita gagal.

Dan dua juri lainnya menangin 3 Tangsel. From the bottom of my heart, I say that the don't deserve to be in grand final.
Seandainya 2 juri lain itu di replace sama 2 varsity adju, gw positif bakal menang 3-0. Tapi apa daya... Gue cuman bisa narik nafas panjang dan berusaha ngeyakinin temen-temen gue yang bercita-cita kerja di dinas pemerintahan buat make sure NSDC Banten di masa pemerintahan mereka, sistemnya lebih bagus dan fair seenggaknya dari segi adjudicatorsnya, jangan guru bahasa inggris. Setidaknya pilihlah mereka yang hampir tiap hari berkecimpung di dunia yang akan dihakiminya. For example, varsity debaters.

Sorry to say, SMAN2 Tangsel yang compete di semifinal lawan CMBBS dengan motion sama dengan posisi sama kayak kita juga ngalamin hal yang sama kayak kita. Juri mereka gak catch kalo oposisi udah melenceng dari motion dan semua argunya not mutually exclusive, dan itu geregetan banget pasti kalahnya. Belum lagi mereka gak punya Kak Hudi sebagai adju varsity yang pastinya menangin mereka kalo seandainya Kak Hudi ngadju SMAN2 Tangsel.

Ahh, gagal lagi bawa piala buat Smanitra dan DLC. Nyia-nyiain lagi doa dan harapan semua orang buat kita.

Tapi gue tetep bersyukur dan gue yakin, mereka yang dari awal don't deserve, akan ngerasain gimana sakitnya dikalahin secara pecundang begini, nanti di NSDC.

Congrats Regina!!! For being 1 of Banten's delegation to NSDC. You deserve it. Meskipun gue harap kita bisa maju bareng-bareng, tapi prestasiku terhambat di para juri.

Huwaa....

Let's Start Talking About LIFE! : JHS Friends

Dear junior high school friends.

I miss laughing with u and feeling free for a moment, that always happens every time you're all by my side. I miss the way we sang loudly, and so every one that heard it will know how valuable it is.

Even if we cry, I know it's because we're afraid to lose each other. Even if we fall, I know it's because we're worried to much if only one of us fall. We were trying to act the maturest we can to help each other. We were fighting for something together. None will fail if another succeed.

I can't say how I miss the moments, the minds, the talks, the acts, the pure faces toward each other. When we were innocent and did not know where to go. When what we see is always rainbow, and rain is just a short bridge for another beautiful color.

We walked to nothing but we were sure that we'll find something.

And those are impossible to get again. Even if we now gather again and do the exact same things, I don't think it'll be the same. I miss you and I can meet you, but however we lost our innocent ones.
Something impossible to get again.

I can't say nothing but I miss you and I wanna hug you again. I wanna be with you and have u appeared in front of me every day.
Like we were family in school.

Sincerely, junior high school friends.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Let's Start Talking About LIFE! : 2 Girls

Nun jauh di sana, ada dua gadis. Mereka identik satu sama lain dan hati mereka saling bertaut pada satu sisi. Semuanya sama, persis, kecuali mata mereka, dan sinar yang terpancar dari sana.

Gadis pertama. Dia senang matahari. Dia terang dan menerangi. Dia pelita dan menyala. Dia tau dan yakin. Jarang ada yang bisa menggoyahkannya.

Dia menatap ke atas, tiap kali kita mendapatkannya. Dia tahu di mana dia akan berada nanti, di tujuannya. Dia senang mencoba meloncat, entah akan jatuh atau malah terbang. Dia meletakkan kakinya di tempat yang dia percayai. Dan apa yang telah dia percayai, takkan diragukannya lagi.

Gadis kedua. Dia senang hujan, karena dia merasa alam merasakan yang sama dengannya. Dia kelam dan hampa. Terkadang dia gelap dan membutakan. Dia takut dan gentar, semuanya terasa abstrak di pikirannya.

Dan dia terus melihat ke bawah, ke tempat di mana dia seharusnya berada. Ia hanya melayang selama ini. Kakinya tak berpijak. Hembusan angin saja sanggup menggetarkan tengkuknya, membuat tubuhnya goyah dan gentar. Ia hanya melayang, tapi sudah terlalu lama.

Kedua gadis itu punya suatu kesamaan. Hatinya bertaut pada satu sisi, yang terhangat dan terdingin dari segalanya. Yang dirasa mereka, adalah tujuannya. Keduanya tau ke mana harus berdoa dan meminta, yang bagi mereka, adalah segalanya.

Tapi pada akhirnya, kemana dan bagaimana mereka melihat, itu yang akan menentukan nasib mereka.
Aku keduanya.

Sabtu, 29 September 2012

DEBATE : Being a Senior... And also a Chief

Being senior is ok and fun, but what about being a chief?

Even being senior itself has given me some moral burden for the next smanitra's generation.
How could I be the chief?

The first thing is that I'm selected as one of the candidates for being DLC's chief. Seniors personally have 1 candidate, and since there are 3 seniors, so they propose 3 candidates, who are :

ka tian --> me
ka rani --> Rheza
ka rakhma --> Regina

Firstly, I personally think that Sabeth deserves to be the chief more than anyone of us... You know the sense of leading, she has it... But God whyyyyy

Secondly, why did ka tian choose me. I seldom be with him in a team, I'm still wondering why he, as the previous chief, chose me.

And the elected one is me.... by just 1 margin difference -___-
I hope that the last vote was for regina, but it was actually for me....

I'm a melancholy kind of person. I want everything to be perfect thus I often sacrifice myself for the perfection I expected. I less expect people who seem unwilling to do anything. Instead of forcing them to do their task, I do their task. It's a big problem for a leader, who has no firmness at all .___.

But I know it can be changed and it must be. So I learn everyday, how to be a good leader and make good decisions as well. How to train juniors, how to cooperate with other in developing our DLC better.

I've passed 2,5 months being a leader, and omg it's desperately tiring... morally and physicly.
I must sacrifice my score in physics because I have to manage those juniors who want to compete so I skipped studying for the exam on the following day... And many more. Luckily DLC has a very wise coach who has helped us a lot in some frustrating situations.

Give me strength, God. And give me supports, friends. I'm  really nothing without You =)

Minggu, 16 September 2012

DEBATE : ALSA UI 2012 Part II

Gw dan anak-anak ga langsung pulang, kecuali Regina yang dijemput papanya. Soalnya kita mau nunggu sampe closing biar bisa ngambil sertifikat. Karena closingnya selasa, jadi kita nonton dulu deh debate varsitynya plus beberapa debate hi-school di eliminary rounds.

Sebenernya agak nyesel juga sih kenapa gw ga pulang waktu itu, di saat bokap lagi sakit dan gw yakin pasti dia merindukan gw, itu mah pasti.

Langsung aja gw ceritain pengamatan atas beberapa round yang gw tonton. =)

OCTO FINAL
Motion : THBT All Government Owned Companies In Indonesia Should Offer Their Stocks To The Public Through An Initial Public Offering (IPO)
Gov : SMA 2 Cirebon A
-1st : Intan
-2nd : Ferdi
-3rd : Reissa
Opp : SMAN 4 Denpasar B
-1st : Alanna
-2nd : Gloria
-3rd : Annisa
Winning Team : SMAN 4 Denpasar B
Adju : Bramesada, Kario, Raden

Intinya stance gov itu privatize public companies, stance opp tetep stick in the SQ.
PM bilang Indonesia lacks of capital, sedangkan APBN gabisa digunain cuma buat modalin BUMN tapi masih ada hal penting kayak kemiskinan, jadi privatizing itu buat solve the lackof capital.

PM bilang kalo IPO bisa menyelamatkan BUMN in critical condition, yang pada akhirnya akan save society dan government itu sendiri.
Kalo cuma APBN, ekonomi bisa unstabil, dan society jadi endangered.

Mereka bilang kalo Gov ga bakal kehilangan kontrol atas BUMN, soalnya persentase saham swasta di BUMN akan kurang dari 50% sehingga tetep harus nurut sama pemegang saham terbesar, yakni Gov.
Dan akhirnya, dengan saham swasta, produk BUMN akan lebih murah soalnya ga perlu nyari profit banyak dari rakyat buat jadi modal buat bulan berikutnya. Investor ga mungkin bisa exploitasi soalnya Gov ga mungkin ngijinin itu swasta buat invest kalo misalnya dia maksa eksploitasi.

Nah, kasus Oppositionnya, semuanya udah di antisipasi sama Gov, kecuali satu poin yakni "lebih banyak uang yang akan dihabiskan untuk ngebenerin BUMN yang kehilangan investornya gara-gara investornya gak diturutin keinginannya" tentunya dengan elaborasi yang cukup meyakinkan. (poin ini pinter bgt yaaa)
Plus, opp juga berhasil nerangin kalo 49% pun saham yang dimiliki swasta, tetep aja bisa make chaos in the BUMN itself kalo mereka ga diturutin. Akhirnya pemerintah bakal nurut sama pihak swasta.
Meskipun udah ada agreement dari awal, tapi agreement antara pihak swasta sama pihak pemerintah itu ga bakal berlaku kalo BUMN ga dapet profit dr rakyat. Akhirnya pihak swasta nya gamau invest lagi dan balik lagi ke poin sebelumnya.

QUARTER FINAL
Motion : THBT Child Abuse Laws Should Also Include The Criminalization Of Parents Forcing Their Children To Be Cured Of Homosexuality
Gov : SMAN 4 DENPASAR A
-1st : Carrisa Tehputri
-2nd : Mulyawati Mulyono
-3rd : Praditya
Opp : SMAK 1 PENABUR Bandung A
-1st : Evan
-2nd : Jeanne
-3rd : Vania
Winning Team : SMAN 4 Denpasar A
Adju : Adlini Ilma, Gentur Abdurrahman, Anas, Kario, Malisa Sudirman, Rizky Saputra, Galdya.

Menurut gw gov udah ngebuktiin semua yang jadi burden of proof nya, sedangkan opp belum, masih ada yang gagal dibuktiin.

Gov udah ngebuktiin bahwa homosexuality is not a thing yang perlu di-cured, karena gak ada concrete harm toward the child itself kalau mereka jadi homo, ga seperti kalo mereka main PS seharian dan ga belajar yang jelas-jelas harm masa depan mereka. Mereka udah buktiin kalau force mereka untuk berubah, terutama paksaan dari orang tua, bakal nyakitin diri mereka lebih jauh karena merasa bahkan orangtua sekalipun nge-discriminate mereka, dan nantinya tuh anak akan rebel terhadap ortu dan jadilah keluarganya ga harmonis. Mereka udah buktiin kalau dengan hukum yang ada di negara yang udah legalize homosexuality, udah pasti gak akan ada diskriminasi yang lebih besar, karena ada law yang protect sexual preference mereka. Gov sukses bilang bahwa Duty of Parents itu support mereka dan comfort mereka, bukan menghalangi mereka. Parents juga ga boleh ngatur sexual preference anak.

Sedangkan opp gagal buktiin kalo homosexuality punya tangible harm buat masa depan mereka, meskipun mereka udah buktiin kalo anak-anak belum bisa milih sexual preference karena mereka masih labil. Right mereka untung milih sexual preference bakalan di pending sampe mereka remaja dan cukup dewasa. Tapi mereka gagal ngebuktiin bahwa usaha orang tua untung mengubah sexual preference mereka adalah untuk kebaikan anak itu sendiri. Opp gak ngerespon pernyataan bahwa kalau ortu nge-force berarti ortu gak support anak mereka sendiri, ortu diskriminasi anak mereka sendiri.

Itulah sekilas dari debat yang gw tonton di ALSA UI 2012 =)

DEBATE : ALSA UI 2012

ALSA (Asian Law Students Association) UI DEBATING COMPETITION 2012?

championing it, I bet, is the biggest dream for every hi-school debater.

Begitu juga DLC, kita delacosta smanitra yang ga pernah jd champion ALSA UI juga pengen dong sekali-sekali jadi champion...

Pernah ada yang jadi 1st runner up, yakni Ka Ghea, Ka Yoyo, dan Ka Monik. itupun udah smanitra angkatan berapa, lama deh sebelum kita...

yang turun tahun ini didominasi oleh anak kelas X, soalnya yang kelas 11 cuma 3 orang, dan dua di antaranya berhalangan compete...
jadi gini komposisi timnya :

SMANITRA A : Regina (1st), Grace (2nd), Agung (3rd)
SMANITRA B : Ka Tian (1st), Rheza (2nd), Elisabeth (3rd)

Tim ini dibentuk sama coach kita, hehe. Pergumulannya lumayan banyak loh buat komposisi tim ini. Mulai dari gue yang berurai air mata gara2 gabisa setim sama sahabat karib gw Elisabeth, sampe nangis2an pas malem gara2 ka Monik (bukan yg runner up tapi) cerita soal pengalamannya dengan komposisi tim tertentu.

Tapi kita berusaha sama2 saling mencocokkan diri, beradaptasi, dan hasilnya lumayan sukses...

Latihannya juga berat banget. Sampe jam 6 dan itu hampir tiap hari. Ada juga yg latihan di Siloam soalnya coach kita kontrol ke rumah sakit. Gue juga harus ninggalin bokap gw yg lagi sakit soalnya mesti nginep kan di deket FH UI. Kalo dibeberin semua, panjang dan menyedihkan deh proses ALSA UI ini.

Nah ini rounds nya :

ROUND I
Motion : THW Criminalize Entities That Actively Spread Doomsday or End of The World Prediction
Gov : SMANITRA A
Opp : CC B
-1st : Kevin Wardhana
-2nd : Anton Kurniawan
-3rd : Satrio
Winning Team : CC B
Adju : Lupa Nyatet
Margin : ?
BS : Kevin

Katanya sih the debate was below-average, jadi speakers' scorenya antara 71-74 doang...
Ini kan prepared motion yah, jadi kita dibantuin sama coach buat bikin argumen buat motion ini karena nih motion emang dewaaaa banget. Tapi itu dia, karena coach kita terlalu dewa (serius bukan nyindir), jadi poinnya dewa banget, harus elaborasi sempurna kalau kita mau adju bisa nangkep maksud dari poin ini. Khawatirnya adju ngalahin kita karena ga ngerti sama poin dewa satu ini... Huft
Tapi kan gimanapun, ga boleh dong nyalahin adju =))

Oiya, begonya kita, abis round ini, kita malah langsung ngejer minta verbal ke trainee adju, bukan ke adju nya ahahaha ampas banget kita -____-


ROUND II
Motion : THW Subsidize Children Books That Have Homosexual Hero/Heroine as the Main Character
Gov : Saint John
-1st : Adi
-2nd : Bill
-3rd : Andre
Opp : SMANITRA A
Winning Team : SMANITRA A
Adju : Dimas Aditya, Anis Dwi, Cindy
Margin : Close To Clear (Sekitar 5)
BS : Grace

Wah seneng dapet best speaker.
Oiya bukannya mau jelek-jelekin smanitra ya, tapi liat deh Saint John. Kepala Sekolahnya (cewe) sampe ikut ke dalem ruangan dan nonton, dan sekaligus ngelatih juga. Kepala sekolahnya loooh.. Mereka care banget ya sama lomba non-akademis yang mengharumkan nama sekolahnya gini. Smanitra, mana pedulinya ...=))

ROUND III
Motion : THBT The Exclusive Property Right of Indigenous People in Forest Should Be Contingent on Their Capability to Preserve It
Gov : St. Albertus Malang A
-1st : Jovian
-2nd : Livita
-3rd : Natasha
Opp : SMANITRA A
Winning Team : SMANITRA A - split 2 : 1
Adju : Indra Kusuma (UI)-dissent, Elvia (UI), Rezza (Untirta)
Margin : Close
BS : Grace (dari ka Rezza doang sih)

Kata ka Indra yang dissent, kita terlalu fokus jatuhin mereka tapi ga bangun kasus kita sendiri. Tapi untung 2 adju lain, meskipun panel, menangin kita. Puji Tuhaaaaaan =)) Sebenernya Albertus agak salah stance sih, jadi kita cuma menang clarification, which is bad kata coach kita. Ya tapi yg penting menang lah ya =))

Ohya, pas abis round ini, kan kita balik ke deb's hall, dan mengejutkan ternyata CC B berhasil ngalahin SangTim. Jadi VP SMANITRA A sama sangtim sama-sama 2. Pas di deb's hall, salah satu speaker mereka, gue denger dari jauh, ngomong sama team mate nya, "kemungkinan besok ketemu mereka nih"
Di situ gw baru nyadar bahwa iya juga, kemungkinan kita ketemu mereka gede banget soalnya sama-sama udah menang 2x.
Wah gawat, padahal gw sindrom bgt lawan sangtim...

ROUND IV
Motion : TH Supports The EU Economical Sanctions to Belarus
Gov : SMANITRA A
Opp : Sang Timur
-1st : Bradley
-2nd : Natalia
-3rd : Monica
Winning Team : SangTim
Adju : Alvine Stefan (UGM), Invi Atmanegara, Putri Riska
Margin : 2

Kalo kata Ka Alvine, kita main aman, padahal jadi gak logis dengan permainan aman kita itu. Intinya sih itu dan sebenernya kasus bradley dkk itu setelah gw sadari sekarang, gak sedewa itu, tapi entah kenapa ada pressure gitu loh, yang membuat kita selalu lebih bego dari non-debater yang kalo denger kasus kita secara sederhana pasti ketawa soalnya ga realistis.

ROUND V
Motion : THW Re-Allow Duels To Death
Gov : SMA Negeri 3 Bandung
-1st : Sasmita
-2nd : Dika
-3rd : Tatwa
Opp : SMANITRA A
Winning Team : SMANITRA A
Adju : lupa nyatet
Margin : ?

di round ini, ka monik sidarta nonton kita, plus alumni SMANITRA yang sekarang anak Debate di UMN, juga nonton kita. Kata mereka sih kita hampir positif pasti menang, tapi debatnya below average, jadi pasti team score kita kecil, jadi susah banget buat ngebreak, kecil kemungkinan nya... soalnya yang VP 3 yang ngebreak adalah keajaiban karena Team Scorenya tinggiiiii.....

Nah pas breaking announcement... kita berharap nama smanitra A disebut...
soalnya smanitra B VP nya 2... ga mungkin lagi nge break...
Padahal ada ka Tian, seorang kakak kelas yang dedikasinya tinggi buat nitra, dan ambisinya gede banget buat ALSA ini...yang entah kenapa harus ketemu Denpasar di round I dan menyurutkan semangat SMANITRA B...

Dan smanitra sama sekali ga disebut, finished. =)

Nah kalo soal pengalaman sih banyaaaaak banget, hahaha.
Mulai dari yang gabisa tidur karena banyak nyamuk di kos-kosan, plus jam 2 pagi kata sabeth sama regina, room mates gw, ada yang nyalain radio keras-keras, lagunya Agnes Monica, sampe mereka susah banget mau tidur. Kalo gw emang dasar putri tidur, kalo udah tidur cantik banget, jadi susah bangun. (???)

Ada juga anak cowo yang tiap lima menit, kamarnya geter2 karena kereta lewat, plus mereka di lantai atas jadi getarannya kenceng ahahaha.

Hari pertama sama kedua, kita full latihan sampe malem di saung sebelah kosan cowo, di situ kita sampe subuh. Latihan speech, bahas kasus, dan segala macem. Diselingi pula konser gue nyanyiin lagu Charice yang Listen dengan lypsinc sambil berdiri dan bergaya nyanyi, dan tiba-tiba debaters Untirta termasuk ka Rezza yang sempet ngadju kita, dateng dan melihat gue sedang berdiri di saung itu. Entah mereka lihat aksi gue atau engga. Syalala banget +__+
Hari kedua, pas udah mau tidur, kita sempetin main kartu di saung itu.
Kita main ramal-ramalan jodoh pake kartu. Trus maen cangkul dan segala macem, dan yang kalah harus makan oreo yang rasa baru yang ga enak yg dicampur ama air jadi menjijikkan =__=

Segalanya terasa indah sebelum breaking announcement...

DEBATE : NSDC Banten


Gini loh.

Jadi, NSDC Banten itu adalah National Selection of Debating Competition (gatau tuh bener apa salah)tingkat propinsi, yakni Banten.

SMAN 1 Tangerang selalu disuruh kirim 1 tim buat maju jadi salah satu perwakilan Tangerang. Parahnya, undangan nya baru dikirim sekitar jam 9, dan Pak Pakpahan selaku wakasek yang menerima undangan itu langsung manggil chief delacosta waktu itu, yakni Om Romario.

Di undangannya, ada syarat yaitu 1 tim harus beranggotakan 2 anak kelas 11 dan 1 anak kelas 10. Ini baru berlaku tahun ini, dan ternyata cuma buat kota Tangerang.
Sedangkan kota dan kabupaten lain, gada tuh peraturan kayak gitu.

Oh ya. Waktu itu juga, lagi panas2nya pemilihan gubernur banten yang baru. Kandidat terkuatnya Ratu Atut (Serang kesono deh) dan Wahidin Halim (Tangerang kesono). Ketahuan banget kan ada unsur politiknya.

Singkat cerita, yang dipilih anak kelas X nya buat turun adalah gw. Kaget juga sih, tapi tugas yang berat juga. Berat bangeeet malah.

Langsung mulai latihan. Dan latihannya adalah pure latihan speech. Di mana adju nya adalah guru bahasa inggris dari berbagai sekolah, jadinya kita mesti bagus-bagusin inggris kita biar becek dan keren kayak bule biar dimenangin ama adju. Dan emang pengalaman tahun lalu juga kayak gitu.

Sakit sih, kita kan debater bukan anak speech. Tapi harus kayak gini kalo mau lolos ampe tingkat nasional. huah...

Untung kita gratis total. Udah gitu dibayarin lagi nginep 3 hari di hotel MARBELLA anyer, yang keren dan langsung depannya pantai.

Langsung ke round pertama. Dan satu-satunya round yang kita lewatin, karena sistemnya gugur, gada pre-elim ataupun breaking.

ROUND I
MOTION : THW BAN FACEBOOK
GOV : SMANITRA
1st - Ka Tian
2nd - Ka Rahma
3rd - Grace
OPP : NURUL FIKRI
ADJU : 3 GURU BAHASA INGGRIS
WINNING TEAM : NURUL FIKRI
MARGIN : ?
BS : ?

dari motion. Ga ada yang namanya motion preference. Motion langsung dikasih gitu aja yakni THW Ban Facebook. Case build gaada tuh yang namanya gov di dalem, opp di luar. Semuanya di luar dan sebelah-sebelahan. Boleh pake gadget apapun sesuka hati.

paling parah sih...

alasan smanitra kalah adalah... INDONESIAN PEOPLE LOVE FACEBOOK. taraaaa ;D

Yang paling sedih itu kakak kelas. Baik Ka Tian, Ka Rani, maupun Ka Rahma. Ka tian dan ka rahma udah nunggu setahun buat NSDC, eh tapi hasilnya kayak gini. Ka Rani, yang ga turun gara-gara peraturan baru, padahal ini tahun terakhir dia berkesempatan ikut NSDC bareng temen2 seangkatan seperjuangannya...
kalo gini caranya... gw pindah jakarta deh, seenggaknya kalaupun kalah gak nyesek kayak gini.

Yaudahlah ya, dari pada sedih-sedihan, kita memutuskan berenang aja. Tapi tuh satpam kolam renang yang rese ga ngijinin berenang pake kaos. Padahal ka Rahma ga bawa baju renang. Akhirnya tuh satpam ngancem ngusir kita. Long story shorts, kita bodo amat aja....... lalala.

Nah abis itu kita ke pantai, nulis-nulis pake lidi di pasir...
Bermimpi indahnya lolos ke NSDC Nasional...
Hem cuma mimpi aja dah!

Oh ya ada yang lucu lagi, tentang sendal.
Gw lupa tuh bawa sendal dari rumah ke skolah, padahal kan enak main-main di pantai pake sendal. Akhirnya kita nyari sendal ke pasar lama, kebetulan lagi dispen. Nah di pasar lama, susah banget nyari sendah murah. Akhirnya dapet juga sendal jelek dengan harga 30ribu.

Pas jalan balik mau ke sekolah, kita melihat toko-toko dengan sudut pandang kebalikan dong. Kalo pas pergi kita liat dari depan, pas pulang kita liat dari belakang. Dan ternyata... Di balik salah satu papan yang kalo dilewatin dari depan tuh gak ada apa-apa, ternyata ada jual sendal harga 15ribuuuuuuu dan itu enak banget kayaknya dipakenya.

AH NYESEEEEEL -,-

DEBATE: Galau Role Part 2

Ternyata, jadi 2nd speaker ga semudah yang selama ini gw bayangin.

Sebagai 3rd, gw lebih sering nge-rebut selama 5 menit, sisanya bawa argumen speaker. Ternyata nature 3rd nya belum ilang...... Atau emang cuma masalah time management, gak yakin juga sih.

Nah masalah lagi, gw mikirnya masih prinsip banget, filosofis banget... Kalaupun bawa ekstensi dari 1st juga kurang practical, plus further implicationnya kok cupu ya gw mikirnya...

Jadinya gw pengen banget nyoba sekaliiiiii aja jadi 1st. Gw pengen liat kemajuannya kalo jadi 1st gimana. Meskipun berarti mungkin ga punya kesempatan banyak untuk ngerespon...

Mau bertahan di 2nd juga makan ati mulu, soalnya masih pengen jadi 3rd speaker plus bawain poin-poin prinsip khas 1st...

Padahal kalo gw liat pentolan-pentolan sekolah lain, rata-rata mereka jadi 2nd, biar bisa back up kasus sekaligus nge-respon sampe metong. Tapi gue ga peduli yang namanya jadi pentolan, yang penting nyaman aja sama role kita. Kayaknya 2nd itu kurang nyaman gimana gitu...

Apa guenya yang harus nyoba "menyamankan diri" as a 2nd speaker...
Atau emang harus ganti role lagi? ;'(

Sabtu, 05 Mei 2012

DEBATE : TWAALF Tarakanita 2 E-comp Rounds!

Here we go, from the first round until the last round of us, di perebutan juara 3.

ROUND I
Motion : Using Similar Framework as Alcohol, THW Allow Consumption of Marijuana
Government : SMAN 1 TANGERANG B
1st : Vido Herdito
2nd : Grace Angelia
3rd : Elisabeth Soraya Uli
Opposition : SWING TEAM (tardu)
1st : lupa
2nd : lupa
3rd : Angel
Adju : lupa
Winning Team : SWING TEAM
Margin : 1
Best Speaker : ?

Sejarahnya sih, anak nitra selalu kalah di round pertama, tapi abis itu menang-menang terus sampe akhir =') Semoga yah itu terjadi sama kita, amin =D


ROUND II
Motion : THW Not Make Websites Liable for The Contents Published by Its Users 
Government : SMAN 1 TANGERANG B 
Opposition : SMK Tarakanita 1
1st : Anastasia Kartika
2nd : Cyntia
3rd : Ria Monica
Adju : lupa
Winning Team : SMAN 1 TANGERANG B
Margin : 5
Best Speaker : ?

Round ini lumayan memuaskan, soalnya kasusnya udah dipersiapkan dengan matang =) Ini margin terbesar yang pernah gw menangkan ='''''')

ROUND III
Motion : THW Allow Conjugal Visits in Indonesia 

Government : SMAN 14 B 
1st : Elizabeth 
2nd : Putri Hany
3rd : Intan Octavia 

Opposition : SMAN 1 TANGERANG B
Adju : Tiola from Unpar  
Winning Team : SMAN 1 TANGERANG B
Margin : Clear
Best Speaker : ?

Round ini juga seru, terutama karena clear margin, which means lebih besar atau sama dengan 6... higher than before ahaha praise the Lord O:)
Oh iya, gw agak feel sorry buat anak 14 yang ngirim 3 tim di bawah tangan, alias ga dibolehin sama sekolah, dan kabur. They didn't break to quarter. Semangat! =''D

ROUND IV
Motion : THW Legalize the Usage of Performance Enhancing Drugs in Professional Sports 

Government : Sang Timur B 
1st : Bradley Gunawan 
2nd : Monica 
3rd : Christian 
Opposition : SMAN 1 TANGERANG B 
Adju : Ahdiat from UI 
Winning Team : SMAN 1 TANGERANG B
Margin : 4 
Best Speaker : ?
 
Lagi-lagi tim ini -___- 
Tapi... Masih inget tragedi Binus dan SMAK 3?
Ya, gw dikalahin 4 margin sama tim ini. Dan sekarang gw menang 4 margin! Tuhan memang adil! Yeaaaay ;)
Kemenangan paling berasa tuh ya ini. Bahagiaaaa banget. Udah gitu, tim kita dipuji, katanya argument2 kita distinction. Semangat! =D

 
Dengan berakhirnya round 4, kita udah punya 3 VP, yang pastinya adequate untuk ngebreak. Kita broke 3rd, lumayan bangeeeet =3 Total marginnya +9,999 waaa senangnya ><
Yang clean sweep cuma SMAK 1 Bandung, Sangtim B gagal clean sweep dan mereka broke 2nd. Saat mereka standingnya tinggi banget dengan 3 VP, tim Sangtim A urutan terbawah dengan VP 0.
Oh iya, Smanitra A gagal ngebreak karena VPnya 2. Semangat kawan!

Before going to the Quarter Final, ada sebuah cerita yang menyentuh hati banget.
Hari itu, Kamis sore, kita free, karena perlombaan vakum sampe hari Jumat biar final debat bahasa indonesia & debat bahasa inggris bisa bareng.
Hari Kamis itu juga jadwal doa PPKr.
Gw sama Sabeth sama Vido ikut doa, karena besok itu penentuan banget.
Yang gw khawatirkan adalah, besok itu kita bakal lawan SMAK 1 Bandung A. Senior mereka itu clean sweep loh. Itu yg bikin kita gentar lawan mereka. Pasti mereka udah prepared banget menghadapi lawan mereka. Apalagi mereka dateng dari jauh.

Intinya, gw sama Sabeth tangis-tangisan di situ. Doa waktu itu ngebuka mata kita banget, kalo kita perlu Tuhan di setiap langkah kita.

Abis itu kan kita latihan sampe malem, kita bahas sisa motions. Fighting!

QUARTER FINAL

Motion : THW Ban All Electronic Devices Brought From Home in Schools 
Government : SMAN 1 TANGERANG B 
Opposition : SMAK 1 BANDUNG A 
1st : lupa 

2nd : Evan 
3rd : lupa 
Adju : Albert from UI, Davin from Atma, satu lg lupa 
Winning Team : SMAN 1 TANGERANG B
Margin : unanimous decision 
Best Speaker : ?

Hore =D Thank God banget bisa lolos dari Quarter Final =') Notable speaker nya itu 3rd nya, karena di speech nya, dia bilang ke adju, "It's up to you to give the winning point to them. This is the best we can do."
Terharu bgt gw, ga boong. God bless u, Sir! 

SEMI FINAL
Motion : THW Enlarge Indonesia's Capital City
Government : SMAN 1 TANGERANG B
Opposition : Sang Timur B
1st : Bradley
2nd : Monica
3rd : Christian
Adju : Albert from UI, Davin from Atma, Iki from UI, lainnya lupa 

Winning Team : Sang Timur B
Margin : unanimous decision
Best Speaker : ?

tim ini lagi -_________- 
SHIT HAPPENED 3 TIMES.
first : Preference kurang bagus, sehingga motion yang ga ngenakin kita paling atas, dan yang ngenakin kita malah paling bawah -,-
second : Seharusnya TOS KOIN untuk menentukan motion nomor 1 atau nomor 2 yg didebatin. Tapi gatau kenapa, langsung nomor 2 tiba-tiba, dan kita ga nyadar untuk protes, kita bahkan ga nyadar kalo seharusnya tos koin karena kita sama-sama ban motion nomor 3.
third : kita bawa kasus bukannya ke memperluas kekuasaan pemerintah ibukota, malah memperbesar Jakarta secara harfiah -____-
Ya sudahlah, teteup bersyukur!

3rd PLACE FINAL
Motion : THW Compel Priests to Divulge the Details of Confessional in Criminal Trials
Government : IPEKA SUNTER
1st : Jessica
2nd : Stella
3rd : Inggrid
Opposition : SMAN 1 TANGERANG B
Adju : Boby - UI, Iki - UI, Richard - Atma, Davin - Atma, Tiola - Unpar  
Winning Team : SMAN 1 TANGERANG B
Margin : unanimous
Best Speaker : ?

Puji Tuhan, at least bawa piala buat Smanitra =D Prestasi yg (menurut gw) lumayan banget buat junior students, haduuuuuh =''')
Dan congraaaats buat Sangtim B yang jadi CHAMPION TWAALF dan SMAK 1 Bandung B yang jadi 1st Runner Up nya =D

Thank God buat semua pengalaman ini. Tuhan udah mempersiapkan kita untuk terima kenyataan kalo kita ga sampe target, yakni Grand Final. Dan kayaknya Tuhan udah memperingatkan kita dengan cara bikin kita nangis waktu hari Kamis itu, jadi pas di Tardu nya, kita ga terlalu banjir pas kalah.
Pokoknya God's plan is always the best! Keep ur faith =)

"Thanks and keep on reading, gals!"