Senin, 01 Agustus 2011

Let's Start Talking About LOVE! : SMP



Semua fase hidup... Yah, apapun itu... Pasti memerlukan yang namanya adaptasi. Apalagi, fase pendidikan!

Btw... ngomongin adaptasi pendidikan, pasti udah pada tau lah arah-arah post ini tuh ngomongin apaan.

Yep, betul. MOS. *ini adalah kata2 yg sering ada di novel-novel. Padahal belum ditebak, udah tau duluan jawabannya. Biasalah aku kan penulis yang tertunda~~

Oke, lanjut. Buat yang belum tau, MOS itu masa orientasi siswa, di mana kalian diperkenalkan sama sekolah kalian yang baru dengan dikerjain, dijailin, ato apalah, sesuai cara masing2 sekolah.

Nah, seperti biasa, remaja putri yang baru masuk SMP pasti berpikir gini, "Well, gua ga jelek-jelek amat. Asal gua baik+pinter mah entar juga eksis sendiri."
Begitupun dengan aku. My dream is to become a prinncess yg dikejar2 kakak kelas yg cakep. Standarlah, gak ada yang salah dengan keinginan macam itu.

Akan tetapi, semakin aku berpikir kalo aku udah eksis,
seperti itu pulalah ternyata aku tidak dikenal.
Ini semacam penyakit GR, di mana kita bisa loncat sesaat untuk setinggi-tingginya, namun tak berhasil meraih pegangan, sehingga kita jatuh lagi.
Keras dan sakit.

Well, begini ceritanya.
Waktu itu, di hari terakhir MOS, diadakanlah sebuah acara apresiasi seni.
Karena kelas aku memutuskan utk nyanyi, jadi aku yang main gitarnya. Waktu itu aku masih newbie juga sih. Kebetulan lagunya gampang, Geby yang Tinggal Kenangan.
Nah, di situ aku duet gitar sama ka Frans *bener gak yah namanya? Udah agak lupa*
 

Setelah selesai, aku digandrungin tuh sama kakak kelas yang cewe-cewe. Mereka pada minta foto bareng aku *serius loh, fotonya masih ada :P* trus bilang, "Ini nih adek kelas yg bisa ngalahin Frans! Malu dong Frans dikalahin sama adek kelas :P"
Trus aku langsung melambung deh. Astaga...


That was a perfect moment for a girl to begin her JUNIOR HIGH SCHOOL life <3

After that, beberapa hari setelah MOS usai, ada kakak kelas cewe yang nyamperin aku ke kelas, trus nanya nomor telepon aku, katanya mau minta ajarin gitar. Namanya ka Anna Christmas. *Ouoh my beloved sister, I miss you :)

Eits, inget, 'ka' bukan 'ko'. So it still does not prove that I exist.
Then... Long time after that... Aku ke sekolah, mau latihan drama untuk pensi.

Janjiannya sih di lapangan, tapi baru aku doang yang dateng. Di pojok sana, ada kakak2 kelas lagi nyanyi2 sambil bawa gitar. Eh ternyata ada ka Frans dan kakak2 cewe yang waktu itu minta fotbar.

Aku kan mau ke WC, eh trus keluar dari WC, ka Frans nyamperin aku, trus nanya, "Kamu ke sini ngapain? Kamu anak SD yah?"

Eish~~

Trus dia bilang lagi, "Ini SMP dek. SD-nya di sana *nunjuk ke arah SD Sanmar* " Trus kakak2 cewe yang ada di situ dateng trus bilang, "Eh, bukan. Ini mah anak kelas satu. Kamu di sini disuruh siapa? Ngapain?"

Aku jawab aja, "Latian drama buat pensi kak."

"Disuruh wali kelas?"

"Iya..." Dan usai senyum dan pamit, aku keluar dari wilayah itu dan duduk di warung, nunggu temen2.

Yeah, seperti yang aku bilang tadi, loncat itu pasti jatuh. Kecuali kita punya sayap yang kuat banget, yang sekalipun angin berhembus kencang, dia tidak akan rapuh...

Oh ya, satu cerita lagi. Jadi, waktu MOS, kan kelas 9D untuk yg cowok disuruh pake rambut2an warna hitam yang dibuat dari tali rafia. Nah ada salah satu cowo yang pakenya warna kuning *sungguh ajaib ini anak Oke, panggil saja dia bulebuluk.

Mukanya itu cakep, yah biasalah tipikal org bule. Nah, w langsung berpikir, "Wah. Kebetulan si ******* sekelas nih ama dia. Pasti dia lgsg naksir." Si ******* itu adl temen SD gue yg beautiful and popular. Kinda eksis lah.

Nah, waktu aku tanya sama dia, "Emang u suka juga ama bulebuluk?"

Dan bisa ditebak, jawabannya, "Iya, kok u tau?"

SEE? Orang cantik itu gampang ditebak, man! Tapi yg aku heran adalah, kenapa mereka lebih mudah eksis? Padahal mereka gak melakukan apa2 setidaknya untuk membuat diri mereka dimintai nomor telepon sama kakak kelas.

Kenapa? Kenapaaa? Tentu krn mereka cantik. #galau

Nah. Satu cerita tadi berpengaruh pada ceritaku yg ini :

Jadi aku yah, biasalah, ada suka2 gitu sama senior. Dia jago main gitar. Panggil aja dia Mr. Invicible karena dia jarang banget kelihatan, hanya pd waktu2 tertentu dia keluar kelas. Mr. Invicible ini katanya sih pendiam tapi aslinya gokil. Yah cool outside crazy inside gitu *tipe aku nih ahaha XD

Aku kira dia itu orang yang yah, suka sama cewe berdasarkan bagaimana dia, bukan seperti apa wajahnya. Trus jadilah aku suka ngeliatin dari jauh, stalking on his facebook, galau setiap dia nulis status tentang cinta...

Dan saat aku tahu kalau dia punya cewe cantik yang eksis di sekolah, yang teramat sangat cantik...

Aku broken total.

Aku kembali jadi gadis remaja yang tidak suka bergaul terlalu banyak dan hanya mencari teman di perpustakaan.

Well, it's tiring. Bagaimana melihat seorang cewe yang sangat cantik - namun tidak melakukan apapun untuk dimintai nomor telepon - mengalahkan perasaanmu yang sangat besar untuk seseorang.

Tapi guys, untung aku punya seorang teman yang sangat bijak. Ia berkata, "Siapa bilang mereka ga berjuang? Mereka juga berjuang menjaga kecantikan mereka. Mereka berjuang pedekate sama cowo mereka. Mereka berjuang menjaga kebaikan supaya ga banyak orang yang sebel sama mereka. Semua orang berjuang. Hanya lo yang diem aja, melihat cowo idaman lo dari jauh, tanpa berani berbuat apa2. Itu bukan perjuangan. Itu cuma penantian kosong."

My eyes were opened and I realize that... Every girl could be beautiful if she want. And I will struggle like what my friend said.

But yeah, life isn't that easy.

Still... I can't get what I want, and at the end, I give him up. 

 
Thanks and keep on reading. gals!


 "di mana kita bisa loncat sesaat untuk setinggi-tingginya, namun tak berhasil meraih pegangan, sehingga kita jatuh lagi."