Sabtu, 29 September 2012

DEBATE : Being a Senior... And also a Chief

Being senior is ok and fun, but what about being a chief?

Even being senior itself has given me some moral burden for the next smanitra's generation.
How could I be the chief?

The first thing is that I'm selected as one of the candidates for being DLC's chief. Seniors personally have 1 candidate, and since there are 3 seniors, so they propose 3 candidates, who are :

ka tian --> me
ka rani --> Rheza
ka rakhma --> Regina

Firstly, I personally think that Sabeth deserves to be the chief more than anyone of us... You know the sense of leading, she has it... But God whyyyyy

Secondly, why did ka tian choose me. I seldom be with him in a team, I'm still wondering why he, as the previous chief, chose me.

And the elected one is me.... by just 1 margin difference -___-
I hope that the last vote was for regina, but it was actually for me....

I'm a melancholy kind of person. I want everything to be perfect thus I often sacrifice myself for the perfection I expected. I less expect people who seem unwilling to do anything. Instead of forcing them to do their task, I do their task. It's a big problem for a leader, who has no firmness at all .___.

But I know it can be changed and it must be. So I learn everyday, how to be a good leader and make good decisions as well. How to train juniors, how to cooperate with other in developing our DLC better.

I've passed 2,5 months being a leader, and omg it's desperately tiring... morally and physicly.
I must sacrifice my score in physics because I have to manage those juniors who want to compete so I skipped studying for the exam on the following day... And many more. Luckily DLC has a very wise coach who has helped us a lot in some frustrating situations.

Give me strength, God. And give me supports, friends. I'm  really nothing without You =)

Minggu, 16 September 2012

DEBATE : ALSA UI 2012 Part II

Gw dan anak-anak ga langsung pulang, kecuali Regina yang dijemput papanya. Soalnya kita mau nunggu sampe closing biar bisa ngambil sertifikat. Karena closingnya selasa, jadi kita nonton dulu deh debate varsitynya plus beberapa debate hi-school di eliminary rounds.

Sebenernya agak nyesel juga sih kenapa gw ga pulang waktu itu, di saat bokap lagi sakit dan gw yakin pasti dia merindukan gw, itu mah pasti.

Langsung aja gw ceritain pengamatan atas beberapa round yang gw tonton. =)

OCTO FINAL
Motion : THBT All Government Owned Companies In Indonesia Should Offer Their Stocks To The Public Through An Initial Public Offering (IPO)
Gov : SMA 2 Cirebon A
-1st : Intan
-2nd : Ferdi
-3rd : Reissa
Opp : SMAN 4 Denpasar B
-1st : Alanna
-2nd : Gloria
-3rd : Annisa
Winning Team : SMAN 4 Denpasar B
Adju : Bramesada, Kario, Raden

Intinya stance gov itu privatize public companies, stance opp tetep stick in the SQ.
PM bilang Indonesia lacks of capital, sedangkan APBN gabisa digunain cuma buat modalin BUMN tapi masih ada hal penting kayak kemiskinan, jadi privatizing itu buat solve the lackof capital.

PM bilang kalo IPO bisa menyelamatkan BUMN in critical condition, yang pada akhirnya akan save society dan government itu sendiri.
Kalo cuma APBN, ekonomi bisa unstabil, dan society jadi endangered.

Mereka bilang kalo Gov ga bakal kehilangan kontrol atas BUMN, soalnya persentase saham swasta di BUMN akan kurang dari 50% sehingga tetep harus nurut sama pemegang saham terbesar, yakni Gov.
Dan akhirnya, dengan saham swasta, produk BUMN akan lebih murah soalnya ga perlu nyari profit banyak dari rakyat buat jadi modal buat bulan berikutnya. Investor ga mungkin bisa exploitasi soalnya Gov ga mungkin ngijinin itu swasta buat invest kalo misalnya dia maksa eksploitasi.

Nah, kasus Oppositionnya, semuanya udah di antisipasi sama Gov, kecuali satu poin yakni "lebih banyak uang yang akan dihabiskan untuk ngebenerin BUMN yang kehilangan investornya gara-gara investornya gak diturutin keinginannya" tentunya dengan elaborasi yang cukup meyakinkan. (poin ini pinter bgt yaaa)
Plus, opp juga berhasil nerangin kalo 49% pun saham yang dimiliki swasta, tetep aja bisa make chaos in the BUMN itself kalo mereka ga diturutin. Akhirnya pemerintah bakal nurut sama pihak swasta.
Meskipun udah ada agreement dari awal, tapi agreement antara pihak swasta sama pihak pemerintah itu ga bakal berlaku kalo BUMN ga dapet profit dr rakyat. Akhirnya pihak swasta nya gamau invest lagi dan balik lagi ke poin sebelumnya.

QUARTER FINAL
Motion : THBT Child Abuse Laws Should Also Include The Criminalization Of Parents Forcing Their Children To Be Cured Of Homosexuality
Gov : SMAN 4 DENPASAR A
-1st : Carrisa Tehputri
-2nd : Mulyawati Mulyono
-3rd : Praditya
Opp : SMAK 1 PENABUR Bandung A
-1st : Evan
-2nd : Jeanne
-3rd : Vania
Winning Team : SMAN 4 Denpasar A
Adju : Adlini Ilma, Gentur Abdurrahman, Anas, Kario, Malisa Sudirman, Rizky Saputra, Galdya.

Menurut gw gov udah ngebuktiin semua yang jadi burden of proof nya, sedangkan opp belum, masih ada yang gagal dibuktiin.

Gov udah ngebuktiin bahwa homosexuality is not a thing yang perlu di-cured, karena gak ada concrete harm toward the child itself kalau mereka jadi homo, ga seperti kalo mereka main PS seharian dan ga belajar yang jelas-jelas harm masa depan mereka. Mereka udah buktiin kalau force mereka untuk berubah, terutama paksaan dari orang tua, bakal nyakitin diri mereka lebih jauh karena merasa bahkan orangtua sekalipun nge-discriminate mereka, dan nantinya tuh anak akan rebel terhadap ortu dan jadilah keluarganya ga harmonis. Mereka udah buktiin kalau dengan hukum yang ada di negara yang udah legalize homosexuality, udah pasti gak akan ada diskriminasi yang lebih besar, karena ada law yang protect sexual preference mereka. Gov sukses bilang bahwa Duty of Parents itu support mereka dan comfort mereka, bukan menghalangi mereka. Parents juga ga boleh ngatur sexual preference anak.

Sedangkan opp gagal buktiin kalo homosexuality punya tangible harm buat masa depan mereka, meskipun mereka udah buktiin kalo anak-anak belum bisa milih sexual preference karena mereka masih labil. Right mereka untung milih sexual preference bakalan di pending sampe mereka remaja dan cukup dewasa. Tapi mereka gagal ngebuktiin bahwa usaha orang tua untung mengubah sexual preference mereka adalah untuk kebaikan anak itu sendiri. Opp gak ngerespon pernyataan bahwa kalau ortu nge-force berarti ortu gak support anak mereka sendiri, ortu diskriminasi anak mereka sendiri.

Itulah sekilas dari debat yang gw tonton di ALSA UI 2012 =)

DEBATE : ALSA UI 2012

ALSA (Asian Law Students Association) UI DEBATING COMPETITION 2012?

championing it, I bet, is the biggest dream for every hi-school debater.

Begitu juga DLC, kita delacosta smanitra yang ga pernah jd champion ALSA UI juga pengen dong sekali-sekali jadi champion...

Pernah ada yang jadi 1st runner up, yakni Ka Ghea, Ka Yoyo, dan Ka Monik. itupun udah smanitra angkatan berapa, lama deh sebelum kita...

yang turun tahun ini didominasi oleh anak kelas X, soalnya yang kelas 11 cuma 3 orang, dan dua di antaranya berhalangan compete...
jadi gini komposisi timnya :

SMANITRA A : Regina (1st), Grace (2nd), Agung (3rd)
SMANITRA B : Ka Tian (1st), Rheza (2nd), Elisabeth (3rd)

Tim ini dibentuk sama coach kita, hehe. Pergumulannya lumayan banyak loh buat komposisi tim ini. Mulai dari gue yang berurai air mata gara2 gabisa setim sama sahabat karib gw Elisabeth, sampe nangis2an pas malem gara2 ka Monik (bukan yg runner up tapi) cerita soal pengalamannya dengan komposisi tim tertentu.

Tapi kita berusaha sama2 saling mencocokkan diri, beradaptasi, dan hasilnya lumayan sukses...

Latihannya juga berat banget. Sampe jam 6 dan itu hampir tiap hari. Ada juga yg latihan di Siloam soalnya coach kita kontrol ke rumah sakit. Gue juga harus ninggalin bokap gw yg lagi sakit soalnya mesti nginep kan di deket FH UI. Kalo dibeberin semua, panjang dan menyedihkan deh proses ALSA UI ini.

Nah ini rounds nya :

ROUND I
Motion : THW Criminalize Entities That Actively Spread Doomsday or End of The World Prediction
Gov : SMANITRA A
Opp : CC B
-1st : Kevin Wardhana
-2nd : Anton Kurniawan
-3rd : Satrio
Winning Team : CC B
Adju : Lupa Nyatet
Margin : ?
BS : Kevin

Katanya sih the debate was below-average, jadi speakers' scorenya antara 71-74 doang...
Ini kan prepared motion yah, jadi kita dibantuin sama coach buat bikin argumen buat motion ini karena nih motion emang dewaaaa banget. Tapi itu dia, karena coach kita terlalu dewa (serius bukan nyindir), jadi poinnya dewa banget, harus elaborasi sempurna kalau kita mau adju bisa nangkep maksud dari poin ini. Khawatirnya adju ngalahin kita karena ga ngerti sama poin dewa satu ini... Huft
Tapi kan gimanapun, ga boleh dong nyalahin adju =))

Oiya, begonya kita, abis round ini, kita malah langsung ngejer minta verbal ke trainee adju, bukan ke adju nya ahahaha ampas banget kita -____-


ROUND II
Motion : THW Subsidize Children Books That Have Homosexual Hero/Heroine as the Main Character
Gov : Saint John
-1st : Adi
-2nd : Bill
-3rd : Andre
Opp : SMANITRA A
Winning Team : SMANITRA A
Adju : Dimas Aditya, Anis Dwi, Cindy
Margin : Close To Clear (Sekitar 5)
BS : Grace

Wah seneng dapet best speaker.
Oiya bukannya mau jelek-jelekin smanitra ya, tapi liat deh Saint John. Kepala Sekolahnya (cewe) sampe ikut ke dalem ruangan dan nonton, dan sekaligus ngelatih juga. Kepala sekolahnya loooh.. Mereka care banget ya sama lomba non-akademis yang mengharumkan nama sekolahnya gini. Smanitra, mana pedulinya ...=))

ROUND III
Motion : THBT The Exclusive Property Right of Indigenous People in Forest Should Be Contingent on Their Capability to Preserve It
Gov : St. Albertus Malang A
-1st : Jovian
-2nd : Livita
-3rd : Natasha
Opp : SMANITRA A
Winning Team : SMANITRA A - split 2 : 1
Adju : Indra Kusuma (UI)-dissent, Elvia (UI), Rezza (Untirta)
Margin : Close
BS : Grace (dari ka Rezza doang sih)

Kata ka Indra yang dissent, kita terlalu fokus jatuhin mereka tapi ga bangun kasus kita sendiri. Tapi untung 2 adju lain, meskipun panel, menangin kita. Puji Tuhaaaaaan =)) Sebenernya Albertus agak salah stance sih, jadi kita cuma menang clarification, which is bad kata coach kita. Ya tapi yg penting menang lah ya =))

Ohya, pas abis round ini, kan kita balik ke deb's hall, dan mengejutkan ternyata CC B berhasil ngalahin SangTim. Jadi VP SMANITRA A sama sangtim sama-sama 2. Pas di deb's hall, salah satu speaker mereka, gue denger dari jauh, ngomong sama team mate nya, "kemungkinan besok ketemu mereka nih"
Di situ gw baru nyadar bahwa iya juga, kemungkinan kita ketemu mereka gede banget soalnya sama-sama udah menang 2x.
Wah gawat, padahal gw sindrom bgt lawan sangtim...

ROUND IV
Motion : TH Supports The EU Economical Sanctions to Belarus
Gov : SMANITRA A
Opp : Sang Timur
-1st : Bradley
-2nd : Natalia
-3rd : Monica
Winning Team : SangTim
Adju : Alvine Stefan (UGM), Invi Atmanegara, Putri Riska
Margin : 2

Kalo kata Ka Alvine, kita main aman, padahal jadi gak logis dengan permainan aman kita itu. Intinya sih itu dan sebenernya kasus bradley dkk itu setelah gw sadari sekarang, gak sedewa itu, tapi entah kenapa ada pressure gitu loh, yang membuat kita selalu lebih bego dari non-debater yang kalo denger kasus kita secara sederhana pasti ketawa soalnya ga realistis.

ROUND V
Motion : THW Re-Allow Duels To Death
Gov : SMA Negeri 3 Bandung
-1st : Sasmita
-2nd : Dika
-3rd : Tatwa
Opp : SMANITRA A
Winning Team : SMANITRA A
Adju : lupa nyatet
Margin : ?

di round ini, ka monik sidarta nonton kita, plus alumni SMANITRA yang sekarang anak Debate di UMN, juga nonton kita. Kata mereka sih kita hampir positif pasti menang, tapi debatnya below average, jadi pasti team score kita kecil, jadi susah banget buat ngebreak, kecil kemungkinan nya... soalnya yang VP 3 yang ngebreak adalah keajaiban karena Team Scorenya tinggiiiii.....

Nah pas breaking announcement... kita berharap nama smanitra A disebut...
soalnya smanitra B VP nya 2... ga mungkin lagi nge break...
Padahal ada ka Tian, seorang kakak kelas yang dedikasinya tinggi buat nitra, dan ambisinya gede banget buat ALSA ini...yang entah kenapa harus ketemu Denpasar di round I dan menyurutkan semangat SMANITRA B...

Dan smanitra sama sekali ga disebut, finished. =)

Nah kalo soal pengalaman sih banyaaaaak banget, hahaha.
Mulai dari yang gabisa tidur karena banyak nyamuk di kos-kosan, plus jam 2 pagi kata sabeth sama regina, room mates gw, ada yang nyalain radio keras-keras, lagunya Agnes Monica, sampe mereka susah banget mau tidur. Kalo gw emang dasar putri tidur, kalo udah tidur cantik banget, jadi susah bangun. (???)

Ada juga anak cowo yang tiap lima menit, kamarnya geter2 karena kereta lewat, plus mereka di lantai atas jadi getarannya kenceng ahahaha.

Hari pertama sama kedua, kita full latihan sampe malem di saung sebelah kosan cowo, di situ kita sampe subuh. Latihan speech, bahas kasus, dan segala macem. Diselingi pula konser gue nyanyiin lagu Charice yang Listen dengan lypsinc sambil berdiri dan bergaya nyanyi, dan tiba-tiba debaters Untirta termasuk ka Rezza yang sempet ngadju kita, dateng dan melihat gue sedang berdiri di saung itu. Entah mereka lihat aksi gue atau engga. Syalala banget +__+
Hari kedua, pas udah mau tidur, kita sempetin main kartu di saung itu.
Kita main ramal-ramalan jodoh pake kartu. Trus maen cangkul dan segala macem, dan yang kalah harus makan oreo yang rasa baru yang ga enak yg dicampur ama air jadi menjijikkan =__=

Segalanya terasa indah sebelum breaking announcement...

DEBATE : NSDC Banten


Gini loh.

Jadi, NSDC Banten itu adalah National Selection of Debating Competition (gatau tuh bener apa salah)tingkat propinsi, yakni Banten.

SMAN 1 Tangerang selalu disuruh kirim 1 tim buat maju jadi salah satu perwakilan Tangerang. Parahnya, undangan nya baru dikirim sekitar jam 9, dan Pak Pakpahan selaku wakasek yang menerima undangan itu langsung manggil chief delacosta waktu itu, yakni Om Romario.

Di undangannya, ada syarat yaitu 1 tim harus beranggotakan 2 anak kelas 11 dan 1 anak kelas 10. Ini baru berlaku tahun ini, dan ternyata cuma buat kota Tangerang.
Sedangkan kota dan kabupaten lain, gada tuh peraturan kayak gitu.

Oh ya. Waktu itu juga, lagi panas2nya pemilihan gubernur banten yang baru. Kandidat terkuatnya Ratu Atut (Serang kesono deh) dan Wahidin Halim (Tangerang kesono). Ketahuan banget kan ada unsur politiknya.

Singkat cerita, yang dipilih anak kelas X nya buat turun adalah gw. Kaget juga sih, tapi tugas yang berat juga. Berat bangeeet malah.

Langsung mulai latihan. Dan latihannya adalah pure latihan speech. Di mana adju nya adalah guru bahasa inggris dari berbagai sekolah, jadinya kita mesti bagus-bagusin inggris kita biar becek dan keren kayak bule biar dimenangin ama adju. Dan emang pengalaman tahun lalu juga kayak gitu.

Sakit sih, kita kan debater bukan anak speech. Tapi harus kayak gini kalo mau lolos ampe tingkat nasional. huah...

Untung kita gratis total. Udah gitu dibayarin lagi nginep 3 hari di hotel MARBELLA anyer, yang keren dan langsung depannya pantai.

Langsung ke round pertama. Dan satu-satunya round yang kita lewatin, karena sistemnya gugur, gada pre-elim ataupun breaking.

ROUND I
MOTION : THW BAN FACEBOOK
GOV : SMANITRA
1st - Ka Tian
2nd - Ka Rahma
3rd - Grace
OPP : NURUL FIKRI
ADJU : 3 GURU BAHASA INGGRIS
WINNING TEAM : NURUL FIKRI
MARGIN : ?
BS : ?

dari motion. Ga ada yang namanya motion preference. Motion langsung dikasih gitu aja yakni THW Ban Facebook. Case build gaada tuh yang namanya gov di dalem, opp di luar. Semuanya di luar dan sebelah-sebelahan. Boleh pake gadget apapun sesuka hati.

paling parah sih...

alasan smanitra kalah adalah... INDONESIAN PEOPLE LOVE FACEBOOK. taraaaa ;D

Yang paling sedih itu kakak kelas. Baik Ka Tian, Ka Rani, maupun Ka Rahma. Ka tian dan ka rahma udah nunggu setahun buat NSDC, eh tapi hasilnya kayak gini. Ka Rani, yang ga turun gara-gara peraturan baru, padahal ini tahun terakhir dia berkesempatan ikut NSDC bareng temen2 seangkatan seperjuangannya...
kalo gini caranya... gw pindah jakarta deh, seenggaknya kalaupun kalah gak nyesek kayak gini.

Yaudahlah ya, dari pada sedih-sedihan, kita memutuskan berenang aja. Tapi tuh satpam kolam renang yang rese ga ngijinin berenang pake kaos. Padahal ka Rahma ga bawa baju renang. Akhirnya tuh satpam ngancem ngusir kita. Long story shorts, kita bodo amat aja....... lalala.

Nah abis itu kita ke pantai, nulis-nulis pake lidi di pasir...
Bermimpi indahnya lolos ke NSDC Nasional...
Hem cuma mimpi aja dah!

Oh ya ada yang lucu lagi, tentang sendal.
Gw lupa tuh bawa sendal dari rumah ke skolah, padahal kan enak main-main di pantai pake sendal. Akhirnya kita nyari sendal ke pasar lama, kebetulan lagi dispen. Nah di pasar lama, susah banget nyari sendah murah. Akhirnya dapet juga sendal jelek dengan harga 30ribu.

Pas jalan balik mau ke sekolah, kita melihat toko-toko dengan sudut pandang kebalikan dong. Kalo pas pergi kita liat dari depan, pas pulang kita liat dari belakang. Dan ternyata... Di balik salah satu papan yang kalo dilewatin dari depan tuh gak ada apa-apa, ternyata ada jual sendal harga 15ribuuuuuuu dan itu enak banget kayaknya dipakenya.

AH NYESEEEEEL -,-

DEBATE: Galau Role Part 2

Ternyata, jadi 2nd speaker ga semudah yang selama ini gw bayangin.

Sebagai 3rd, gw lebih sering nge-rebut selama 5 menit, sisanya bawa argumen speaker. Ternyata nature 3rd nya belum ilang...... Atau emang cuma masalah time management, gak yakin juga sih.

Nah masalah lagi, gw mikirnya masih prinsip banget, filosofis banget... Kalaupun bawa ekstensi dari 1st juga kurang practical, plus further implicationnya kok cupu ya gw mikirnya...

Jadinya gw pengen banget nyoba sekaliiiiii aja jadi 1st. Gw pengen liat kemajuannya kalo jadi 1st gimana. Meskipun berarti mungkin ga punya kesempatan banyak untuk ngerespon...

Mau bertahan di 2nd juga makan ati mulu, soalnya masih pengen jadi 3rd speaker plus bawain poin-poin prinsip khas 1st...

Padahal kalo gw liat pentolan-pentolan sekolah lain, rata-rata mereka jadi 2nd, biar bisa back up kasus sekaligus nge-respon sampe metong. Tapi gue ga peduli yang namanya jadi pentolan, yang penting nyaman aja sama role kita. Kayaknya 2nd itu kurang nyaman gimana gitu...

Apa guenya yang harus nyoba "menyamankan diri" as a 2nd speaker...
Atau emang harus ganti role lagi? ;'(