Cinta itu... bagai teka-teki
Yang menyiratkan berbagai tanya
Dan sang pujangga yang bisa menyibaknya
Cinta itu... bagai teka-teki
Yang menyeruak dari tatapan mata
Dan dengan tulus, aku pun bisa merasakannya
Cinta itu... bagai teka-teki
Yang datang dengan berbagai kemungkinan
Dan pergi menyisakan keheranan
Cinta itu... bagai teka-teki
Yang menyimpan satu jawaban
Di dalam beribu pilihan
Cinta itu... bagai teka-teki
Yang tanpa ijin, menguasai jiwa dan raga
Dan tanpa permisi, menyerak dan menghancurkannya
Cinta itu... bagai teka-teki
Yang kadang bisa terjawab
Namun tak ada yang memuaskan
Cinta itu... bagai teka-teki
Yang selalu mengganggu kalbu
Dan dalam diam pun, ia mengusik
Cinta itu... adalah teka-teki.
Yang mungkin tidak tercipta untuk diselesaikan.
Tidak tercipta untuk diakhiri.
Tidak tercipta untuk dijawab.
Tidak tercipta untuk ditinggalkan.
Tidak tercipta untuk dilupakan.
Ia hanya ada...
Untuk menjadi sebuah teka-teki
yang hanya bisa dirasakan.
TANGERANG, 9 Desember 2011
23.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar